FLS3N 2025 Mengukir Jejak Prestasi dan Cinta Budaya

 

 

(Wedarijaksa – pdlFile.cpm)   Di Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sebuah panggung imajinasi dan kreativitas terbentang megah. Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tahun 2025 untuk jenjang pendidikan dasar kembali mengukir kisah, menjadi saksi bisu lahirnya talenta-talenta muda yang siap meramaikan khazanah seni dan budaya bangsa. Sebanyak 27 Sekolah Dasar (SD) dari seluruh penjuru Kecamatan Wedarijaksa turut serta dalam perhelatan akbar ini, mengirimkan putra-putri terbaiknya untuk beradu bakat dan mengasah kepekaan artistik.

 

Tujuh cabang lomba menjadi arena pertarungan gagasan dan ekspresi. Dari gerak tubuh yang bercerita dalam pantomim, jemari-jemari mungil yang terampil merangkai kriya, hingga suara emas yang mengalun merdu dalam menyanyi solo, setiap penampilan adalah sebuah deklarasi akan kekayaan potensi anak negeri. Tak ketinggalan, mendongeng membawa pendengar larut dalam alur cerita yang memukau, teknologi informasi (IT) menunjukkan kelihaian generasi digital, tari kreasi memadukan tradisi dan inovasi dalam gerak yang memesona, serta menggambar yang menuangkan imajinasi tak terbatas di atas kanvas putih.

Sunaryo, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua FLS3N Kecamatan Wedarijaksa, dalam sambutannya yang penuh semangat, melukiskan makna mendalam di balik festival tahunan ini. “Dengan kegiatan FLS3N yang sangat positif ini,” ujarnya dengan tatapan penuh harap, “diharapkan dapat menemukan siswa yang berprestasi dalam seni dan sastra. Juga menumbuhkan kecintaan seni dan budaya dalam rangka membentuk generasi muda yang kreatif.” Pernyataan ini bukan sekadar untaian kata, melainkan sebuah komitmen untuk merawat tunas-tunas bangsa agar kelak tumbuh menjadi pribadi yang tak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kaya akan nilai-nilai estetika dan kearifan lokal.

FLS3N bukan hanya sekadar panggung kompetisi, melainkan sebuah laboratorium pembentukan karakter. Di sini, anak-anak belajar tentang sportivitas, menghargai perbedaan, dan menemukan kekuatan dalam ekspresi diri. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi ajang seleksi yang ketat dan bergengsi. Sang juara pertama dari setiap cabang lomba akan didaulat menjadi duta Kecamatan Wedarijaksa, melangkah gagah menuju panggung yang lebih besar di tingkat provinsi. Sebuah perjalanan yang tak hanya membawa nama harum sekolah dan daerah, tetapi juga menginspirasi generasi berikutnya untuk terus berani bermimpi dan berkarya.

Gema FLS3N 2025 di Wedarijaksa adalah simfoni optimisme. Di tengah derasnya arus modernisasi, denyut kecintaan terhadap seni dan sastra terus berdetak kencang di sanubari anak-anak. Mereka adalah pewaris sekaligus pembaharu tradisi, pembawa obor kreativitas yang akan menerangi masa depan bangsa. Festival ini menjadi bukti bahwa investasi terbaik bagi sebuah bangsa adalah investasi pada sumber daya manusianya, terutama dalam memupuk kehalusan budi dan kekayaan imajinasi. (Mustaqiem Eska)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *