Pemuda Masa Depan

 

Oleh : Mustaqiem Eska

 

(pdlFile.com) Di persimpangan waktu, antara senja yang berpamitan dan fajar yang berjanji, seorang pemuda berdiri. Di pundaknya terpikul harapan, di hatinya terukir cita-cita. Masa depan membentang di hadapannya, sebuah kanvas kosong yang menanti untuk dilukis dengan warna-warni ikhtiar dan ijtihad.

Merencanakan masa depan bukanlah sekadar menghitung hari atau menyusun daftar keinginan. Ia adalah sebuah perjalanan spiritual, sebuah proses ikhtiar yang melibatkan kesungguhan hati dan kerja keras. Dalam setiap rencana yang terukir, seorang pemuda menegaskan komitmennya untuk tidak hanyut dalam arus waktu, untuk menjadi nakhoda bagi kapal kehidupannya sendiri.

Perencanaan juga merupakan bentuk ijtihad akal sehat. Ia menuntut kemampuan untuk membaca realitas, menganalisis peluang, dan mengantisipasi tantangan. Seorang pemuda yang cerdas tidak hanya bermimpi, tetapi juga berpikir. Ia menggunakan akalnya untuk merancang strategi, menetapkan tujuan yang realistis, dan mengukur setiap langkah yang diambil. Tujuan hidup yang jelas menjadi kompas yang menuntunnya, memberinya arah dan semangat dalam setiap perjuangan.

Dalam setiap rencana, selalu ada dua sisi mata uang: peluang dan risiko. Seorang pemuda yang bijaksana tidak hanya terpukau oleh gemerlapnya kesempatan, tetapi juga mampu melihat bayang-bayang bahaya yang mungkin mengintai. Ia belajar untuk membuat kalkulasi, menyusun skala prioritas, dan mengambil keputusan dengan tenang dan terukur. Baginya, setiap tantangan adalah pelajaran, dan setiap kegagalan adalah batu loncatan menuju keberhasilan.

Memang, segala urusan masa depan berada di tangan Tuhan. Namun, keyakinan ini tidak boleh menjadi alasan untuk bermalas-malasan atau menyerah pada keadaan. Justru, kesadaran akan keterbatasan diri inilah yang mendorong seorang pemuda untuk berikhtiar dengan sungguh-sungguh. Membuat target-target dalam hidup bukanlah bentuk kesombongan, melainkan wujud tanggung jawab atas anugerah yang telah diberikan. Ia adalah cara untuk mengoptimalkan potensi diri, menggunakan ilmu dan waktu dengan sebaik-baiknya, serta mempersiapkan diri untuk menerima hasil yang mungkin berbeda dari harapan.

Firman Allah dalam Al-Qur’an, surah Al-Hasyr ayat 18, menjadi pengingat yang sangat relevan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Ayat ini tidak hanya mengingatkan kita akan pentingnya mempersiapkan diri untuk akhirat, tetapi juga mengandung hikmah yang mendalam tentang pentingnya merencanakan masa depan duniawi. Ghadan, yang diterjemahkan sebagai “hari esok,” mencakup segala sesuatu yang berada di luar waktu sekarang, baik di dunia ini maupun di akhirat. Dengan demikian, ayat ini mendorong kita untuk selalu introspeksi diri, mengevaluasi tindakan kita, dan memastikan bahwa kita telah melakukan yang terbaik untuk hari esok kita. ***

Seorang pemuda yang merenungkan ayat ini akan menyadari bahwa perencanaan bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah kewajiban. Ia akan memahami bahwa setiap keputusan yang diambil hari ini akan menentukan arah hidupnya di masa depan. Oleh karena itu, ia akan berusaha untuk hidup dengan penuh kesadaran, membuat pilihan-pilihan yang bijaksana, dan bertindak dengan penuh tanggung jawab.

Hemmm, masa depan bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja. Ia adalah hasil dari pilihan-pilihan yang kita buat, tindakan-tindakan yang kita ambil, dan rencana-rencana yang kita susun hari ini.

Oleh karena itu, ada baiknya  pemuda, menyongsong masa depan dengan penuh semangat, ikhtiar, dan ijtihad. Menjadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan mempersiapkan diri untuk hari esok yang lebih baik. Dan marilah kita selalu ingat akan firman Allah dalam Al-Hasyr ayat 18, sebagai pengingat dan motivasi untuk selalu berbuat yang terbaik.***

Related posts